Tuesday, April 29, 2008

Mau surga? Taatlah pada ibu!!!

Blog ini saya tulis untuk mengingat bahwa ada surga di dekat kita.

Muhammad pernah suatu hari berkata "al-Jannatu tahta Aqdami al-Ummahaat." Ya, surga itu berada di bawah telapak kaki seorang makhluk yang sama dengan kita, manusia yang melahirkan kita. Ibu. Emak. Umm. Mom. Mother.

Untuk mendapatkan surga, kita harus berbakti secara sepenuhnya terhadap ibu. Kita tidak perlu turun ikut "membunuh diri" dalam sebuah kesempatan yang katanya membawa kita ke dalam surga--mati di jalan Allah, karena sebenarnya surga itu sendiri ada di dekat kita. Saya tidak pernah berkata bahwa surga akhirat tidak ada (saya percaya bahwa surga akhirat pasti ada dan kita akan di-hisaab di hari akhir), tapi memang sebagian besar dari kita, umat muslim, menganggap bahwa ber-jihaad di jalan Allah merupakan jalan pintas satu-satunya menuju surga. Padahal, sebagian besar dari para mujaahid adalah anak muda, yang masih dibutuhkan oleh ayah/ibu mereka. Kadang, mereka meninggalkan rumah mereka di saat orang tua mereka membutuhkan mereka, karena memang mereka sudah tua. Dan, banyak anak muda berbondong-bondong mengikuti hal seperti itu untuk mendapatkan surga. Mereka akhirnya menjadi pejuang di jalan Allah. Pejuang di satu sisi pun pada akhirnya dianggap teroris oleh sisi lain. Ibu mereka tinggalkan. It's OK jika memang sudah ada "restu" dari ibu, tapi sekali lagi, mati bunuh diri sama dengan mati konyol!

Beberapa orang di antara kita memiliki ibu yang masih muda, tapi saat kita memiliki ibu yang sudah renta, kita wajib berbakti kepadanya, apalagi kalau kita adalah orang satu-satunya yang ia kenal. Itu merupakan jalan pintas ke surga..... Surga yang disebut dengan ketentraman. Surga yang disebut dengan ke-ridha-an. Surga, yang berbeda dengan surga-surga yang lainnya.....

Terima kasih ibu... Kasihmu tak terbalaskan... Semoga Allah cepat menyembuhkanmu...

Thursday, April 24, 2008

Menyingkap Tabir Ulul Albaab...

Inna fii khalqi al-samaawaati wa al-ardhi wa ikhtilaafi al-layli wa al-nahaari la aayaatin li uli-l albaab.... "Sesungguhnya di dalam Penciptaan Langit dan Bumi, dan Pertukaran malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal..."

Tuhan, dalam penciptaan alam semesta ini, dan siang serta malam, berpikir juga tentang masalah orang-orang yang berakal, atau paling tidak, menyiapkan sebuah tempat di sisinya yang akan diisi oleh orang-orang yang berakal. Beberapa kali Tuhan menyebutkan tentang keutamaan berpikir, selain tentunya keutamaan berbakti dan mengabdi kepada-Nya. ...Afalaa Tatadzakkaruun? ...Afalaa Ta`qiluun? dan lain sebagainya. Bahkan, orang yang beriman lagi memiliki ilmu akan ditinggikan derajatnya beberapa derajat di atas orang yang beriman saja. Orang yang mengetahui pun tidak sama dengan orang yang tidak tahu. Hal yastawii alladziina ya`lamuuna wa alladzina Laa Ya`lamuuna?

Banyak tanda-tanda ulul-albab.... Tetapi, yang bisa kita lakukan hanya beberapa saja. Yadzkuruuna Allaha Qiyaaman wa Qu`uudan wa `alaa Junuubihim. Itu yang bisa kita lakukan setiap hari, tanpa melakukan apa yang disebutkan setelahnya, "wa yatafakkaruuna fii khalqi al-samaawaati wa al-ardhi." Kenapa bisa begitu ya??? Apa ada yang salah dengan kita? Apakah mungkin kita sudah dibenci oleh Tuhan seperti dalam firman-Nya "...Kabura Maqtan `inda Allahi an Taquuluu Maa Laa Taf`aluun..."?

Jika dilihat dari ayat di atas, derajat orang yang berdizikir pada saat duduk dan berdiri (berarti sedang beribadah) masih lebih rendah dibandingkan orang yang beribadah dan juga memikirkan keadaan langit dan bumi. Kenapa ia diciptakan? Apakah ada batasannya? dan lain-lain.... Well, memang, di sisi Tuhan, orang yang bertaqwa lebih tinggi derajatnya dibanding orang yang kurang bertaqwa. Tapi, taqwa dan ta`qiil akan lebih disukai oleh Tuhan ketimbang hanya taqwa saja.....

Mau berkomentar?
Willy Saefurrahman

Ilmu = Cahaya... Ilmu = Makanan?

Imam Syafi`i pernah suatu ketika bertanya kepada gurunya, kenapa ia susah untuk menghapal sesuatu. Gurunya menjawab "tinggalkanlah maksiat, karena ilmu adalah cahaya, dan cahaya Tuhan tidak akan diberikan kepada para pembuat maksiat".

Itu jaman dahulu kala... Kini, yang jadi pertanyaan saya, kenapa Imam Syafi`i sulit dalam menghapal? Apakah ia sering melakukan maksiat? Lalu, kenapa gurunya menyuruh beliau untuk meninggalkan kemaksiatan? Lalu, kalau kita lihat sekarang, kenapa sih umat non muslim sekarang maju padahal setiap hari mereka mereka berbuat maksiat? Kenapa sih umat islam yang masih mendalami al-Quran dan al-Sunnah mundur dari sisi ilmu pengetahuan, padahal mereka jauh dari kemaksiatan? Kenapa umat islam banyak tertinggal? Paling banyak yang buta huruf, gagap teknologi, atau bahkan berada di bawah garis kemiskinan? Padahal Ilmu itu kan cahaya Tuhan, menurut guru Imam Syafi`i, dan Cahaya Tuhan tidak akan pernah diberikan kepada orang-orang yang berbuat maksiat?

Memang, dalam matannya, guru Imam Syafi`i mengatakan bahwa "Nuur Allah Laa Yuhdaa Li-l `aashii," Ilmu pengetahuan orang-orang yang sering berbuat maksiat memang kurang "bermakna," dan cenderung menjadi pseudo-science, ilmu semu. Tapi, apapun itu, premis bahwa "Umat islam tertinggal" memang sebuah fakta yang sangat benar adanya! Dunia islam sekarang hanya bersifat reaktif saja, tidak aktif. Reaktif di sini berarti aktif hanya jika ada yang aktif terlebih dahulu. Kita berkoar hanya karena Wilders mengeluarkan film Fitna, dan lain-lain...

Oke, saya memang orang bodoh dan tolol. Tapi, beberapa orang non muslim yang pernah saya tanya mengenai cara mereka belajar adalah "Menganggap ilmu bukan cahaya tapi makanan." Cahaya memang gratis dan kita tidak perlu membayar untuk mendapatkannya, tapi kita harus mencarinya. Untuk mencari cahaya, sangatlah susah, apalagi jika cahaya tersebut berasal dari sesuatu yang hangat atau bahkan sesuatu yang panas. Kita tidak akan pernah bisa mendapatkan cahaya tersebut. Berbeda dengan makanan. Makanan bisa dinikmati, baik itu makanan yang panas, ataupun makanann yang dingin. Makanan bisa diperoleh dengan gratis, ataupun berbayar. Bahkan, dari tempat sampah juga bisa dapatkan makanan, asalkan makanan tersebut masih baik adanya.

Well, pola pikir memang beda, karena setiap kepala memang memiliki perbedaan cara berpandang. Komentar Anda?

Willy Saefurrahman

Membuat CD Update Windows sendiri


CD ISO Windows update memang bisa didapat secara gratis dari situs Microsoft Download Center. Microsoft memang rajin memperbarui Windowsnya, karena memang Microsoft percaya bahwa Windows sedang menuju ke "trusted computing initiative."

Akan tetapi, saat saya men-download image ISO CD tersebut, dengan ukuran yang cukup besar (300 MB, setara dengan Service Pack), ternyata dari semua update yang ada di dalamnya, hanya beberapa update saja yang saya butuhkan. Update-update yang termasuk di dalam ISO CD tersebut ternyata update untuk multibahasa, bukan hanya Bahasa Inggris saja, padahal Windows yang saya gunakan adalah Windows XP versi Inggris, yang diperkaya dengan menggunakan Paket Antarmuka Bahasa Indonesia (Indonesian Language Interface Pack). Jika memang ukurannya sebesar itu, kenapa tidak menunggu Windows Service Pack saja? Atau, download-lah update Windows dengan menggunakan Windows Update, karena ia akan melakukan seleksi apakah Windows yang Anda gunakan telah up-to-date atau tidak. Autopatcher? Sayangnya telah ditutup oleh Microsoft untuk tidak mendistribusikan update Windows dan Office lagi. Download CD ISO pun jadinya buang-buang bandwidth. Lalu, bagaimana dong solusinya?

Gunakanlah CTUpdate atau Offline-Update, buatan Heise yang bisa Anda download dari sini (http://www.heise.de/ct/projekte/offlineupdate/). Versi terbaru yang bisa Anda download adalah versi 4.72. Lalu, bagaimana cara menggunakannya?

  1. Download file ZIP dari sana, lalu ekstraklah dengan menggunakan WinRAR atau WinZIP. Windows XP juga bisa melakukan ekstraksi, tapi dengan kecepatan yang sangat lambat.
  2. Buka folder di mana Anda melakukan ekstraksi. Sebagai contoh, saya melakukan ekstraksi ke folder H:\Update\OfflineUpdate, maka saya harus pergi ke sana.
  3. Double-click file UpdateGenerator.exe, yang bisa melakukan download dari situs Windows Update untuk dibuatkan CD-nya.
  4. Pilihlah update mana saja yang hendak Anda gunakan, berbasiskan jenis sistem operasi dan juga bahasa yang digunakan oleh Windows dengan cara mencentang semua update yang dibutuhkan. Lalu, tekan tombol Start untuk memulai update.
  5. Di sana juga ada pilihan apakah Anda hendak membuat CD ISO sendiri atau tidak. Jika Anda memang hendak membuat CD ISO sendiri, maka pilihlah Create ISO Images per selected product and language (CD).
  6. Tunggu hingga CTUpdate melakukan prosesnya. Hal ini akan berlangsung sangat lama.
  7. Dan, CD ISO pun siap dibakar, yang bisa Anda temukan pada folder H:\Update\OfflineUpdate\ctupdate40\iso.
Well, itu saja dulu. Ada pertanyaan? saya tunggu!!!

Willy Saefurrahman

Keaslian al-Quran

Posting ini hanyalah pemikiran saja, bukan mencari-cari masalah dengan mempermasalahkan keaslian al-Quran.

Kita tahu, bahwa teks al-Quran dibacakan oleh Nabi Muhammad dan diingat-ingat oleh para sahabatnya yang berada di sekelilingnya pada saat pewahyuan dilakukan oleh Jibril kepada Rasul tersebut. Selanjutnya, para sahabat tersebut menuliskannya ke dalam beberapa media penulisan saat itu, seperti pelepah kurma, di atas batu dan lain sebagainya, karena memang saat itu kertas atau papyrus masih susah untuk diperoleh--Mesir memang gudangnya papyrus tapi kala itu Mesir sedang dikuasai oleh negara "super-power," Romawi. Proses penulisan ini berlangsung kira-kira selama 23 tahun kerasulan Nabi, hingga wafatnya beliau. Pada saat itu , pasti banyak sekali salinan yang tidak resmi yang dibuat oleh para sahabatnya tersebut. Setelah Abu Bakar al-Shiddiq naik tahkta menjadi Khulafaa al-Rasyiduun pertama ditunjuk secara aklamasi oleh para sahabat dan ummat waktu itu, ia pun menyuruh kepada beberapa orang untuk sebuah salinan yang resmi dan dapat digunakan. Ini terjadi pada satu tahun setelah nabi wafat.

Di sini, kita harus bisa mengambil beberapa poin penting. Teks al-Quran saat ini diambil dari penulisan-penulisan "tidak resmi" yang dilakukan oleh para sahabat tersebut, lalu dicek ulang oleh para huffazh al-Quran, yang kala itu sangat banyak sekali jumlahnya--terutama orang-orang yang selalu berada di sisi Rasul. Teks yang dihafal tersebut merupakan satu-satunya yang dianggap "autentik" pada saat itu, di saat tidak semua orang bisa menulis dan membaca. Hafalan memang mudah dan murah jadinya, dan digunakan sebagai sarana transfer al-Quran. Lebih lanjut lagi, al-Quran, dalam wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi, yakni surah al-`Alaq (Q.S. 96) ayat 1-5 menyatakan keharusan untuk menuliskan sesuatu, karena memang Tuhan mengajarkan manusia dengan qalam. Kata "Qalam" di sini merujuk kepada alat untuk menulis, sehingga memang kita wajib bisa membaca dan menulis--tidak cuma menghafal saja.

Lalu, Abu Bakar pun wafat, dan digantikan oleh Umar ibn Khaththab. Pada sat itu memang masih banyak huffazh al-Quran yang masih hidup. Akan tetapi, banyaknya peperangan dan juga umur yang semakin tua membuat hafalan-hafalan tersebut semakin meredup. Umar pun digantikan oleh Utsman ibn `Affan, karena Umar terbunuh. Pada dua tahun pertama pemerintahan Khalifah Utsman, dibuatlah tujuh salinan dari teks-teks yang resmi yang dibuat pada beberapa zaman sebelumnya, untuk kemudian didistribusikan ke seluruh dunia yang telah ditaklukkan oleh islam. Pada saat itu, semua salinan yang tidak resmi dihancurkan dan salinan-salinan yang dibuat masa yang akan datang dibuat berdasarkan tujuh salinan yang dibuat pada zaman kekhalifahan Utsman. Karenanya, disebut sebagai mushaf utsmaniy.

Jadi, al-Quran yang kita pegang sekarang adalah al-Quran yang dibuat pada zaman khalifah utsmani. Apakah yang dilakukan oleh Khalifah Utsman ini adalah jalan yang sama yang dilakukan oleh Konsili Nicea pada beberapa abad sebelumnya dalam menghancurkan semua salinan bibel selain dari empat apostle, untuk membuat perjanjian baru? Well, saya tidak tahu. Yang pasti, saya tetap percaya dengan al-Quran sebagai sumber ilmu.

Windows XP Service Pack 3

Windows XP Service Pack 3 telah dirilis!

Meski belum tersedia untuk dipakai secara langsung oleh publik via Windows Update atau Download Center, Microsoft menyatakan bahwa mereka telah merilis Windows XP Service Pack 3 pada tanggal 21 April kemarin. Saya memang telah menguji sedikit-sedikit Windows XP Service Pack 3 Release Candidate 2 (RC2 Refresh), dan memang tidak begitu jauh perbedaan dari sisi "experience" yang ditawarkan (relatif sama). Akan tetapi, saat berurusan dengan performa, memang ada peningkatan, meski tidak signifikan. Booting, biasanya melalui kira-kira 69 detik dengan menggunakan Windows XP Service Pack 2 (dicatat dengan BootVis), kini hanya bisa ditempuh dengan 58 detik, pada komputer saya yang berupa AMD Opteron 244 (1 buah) dengan memori Samsung 2 x 1024MB ECC Registered DDR-3200. Sepertinya hard disk 2 x Serial ATA-150 7200rpm (RAID0) yang saya gunakan masih menjadi bottleneck, saat saya melakukan booting.....

Mau coba SP3 RC2 langsung dari Microsoft? Download saja pada link ini (ukuran file: 330.554.920 bytes!).


Majorgeeks telah merilis versi full dari Windows XP Service Pack 3! Download saja di sini atau di sini (ukuran file: 316 Megabytes!).

Welcome to my blog!

Hurray! Ini adalah blog pertama saya yang saya tulis di Blogspot.com. Coba-coba saja dulu deh, sebelum nantinya bisa. Oh, ya jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi di bidang komputer, jika saya memiliki jawabannya, insya Allah akan saya jawab....


Willy Saefurrahman

Tentang saya

My photo
Tangerang, Banten, Indonesia
Willy Saefurrahman 23 tahun Jomblo